Takut dan Sedih

Setiap yang merasa takut, pasti akan merasa bersedih. dan setiap yang bersedih, pasti merasa takut. Kedua perasaan itu sering timbul karena kekhawatiran akan hilangnya sesuatu yang paling dicintainya sehingga akan berubah menjadi sesuatu yang sangat dibenci atau tidak disukai. dengan demikian, perasaan takut dan sedih itu dibagi menjadi empat macam.
Pertama, perasaan takut akan kehilangan sesuatu yang sangat dicintai dan datangnya sesuatu yang dibenci atau tidak disukai. Dua hal ini sama-sama tidak disukai oleh setiap manusia. Semoga Allah meniadakan hal-hal yang demikian ini dari orang-orang yang selalu mengikuti petunjuk-Nya yang diturunkan kepada rosul-Nya.
Kedua, kata takut juga disebutkan dengan menggunakan kata benda. artinya, "takut" tidak selamanya ada dalam diri mereka karena ahli surga pasti memiliki rasa takut di dunia, di alam barzakh, da di hari kiamat nanti. oelh karena itu Nabi Adam dan yang lainnya mengatakan "Nafsi....nafsi...." (bagaimana dengan diriku, bagaimana dengan diriku)
Ketiga, Allah memberitahukan kepada mereka bahwa mereka memilii rasa takut, tetapi sebenernya mereka tidak perlu merasa takut karena mereka tidak diberikan rasa takut itu berlebihan dab terus-menerus. Di sini rasa takut dinyatakan dengan kata kerja mudhari' (kata kerja bentuk sekarang) yang berarti bahwa rasa takut itu tidak terus-menerus. Dalam arti yang lain bahwa rasa sedih dan takut itu tidak akan menimpa mereka, kecuali mereka tidak lagi mengingat apa yang ttelah berlalu dari mereka, bahkan mereka selalu berada dalam suasana yang menyenangkan, tidak merasa sedih atas apa yang telah berlalu.
Keempat, rasa takut karena kaitannya dengan masa yang akan datang, tidak ada hubungannya dengan masa lampau. Jadi, penafian (peniadaanya) dinyatakan secara umum. Artinya apa yang mereka takuti sebenernya tidak akan menimpa mereka, dan tidak akan dicela karena perasaan takutnya itu.

Dengan demikian, orang yang bersedih adalah yang sedih di masa yang akan datang atas apa yang telah berlalu. Sedangkan, orang yang takut adalah orang yang takut saat ini dari apa yang akan datang. Oleh karena itu, mereka tidak akan diliputi oleh rasa takut dan tidak akan merasa sedih atas apa yang telah berlaluu.

Sumber : Buku "Kunci Surga Mencari Kebahagiaan dengan ilmu" karya Ibnu Qayyim hal 64-65

Komentar